"janda kembang" dari judulnya aja udah bikin gw ( mungkin juga lo) nggak minat untuk nonton. tapi akhirnya ada sesuatu yang bikin gw penasaran sama akting nya Luna Maya yang di sutradarai oleh Hanung Bramantyo . yang bikin gw penasaran adalah karena dari opening sampe ending luna maya nggak berdialog sama sekali (nah lo makan gaji buta.hahah)
Dimulai saat ASIH (Selasih, Luna Maya), seorang pendatang yang cantik, datang ke pinggiran kota Jakarta (suburban) bernama Pulo Bantal. Suara yang merdu, wajah yang cantik, tubuh yang sexy membuat semua lelaki bertekuk lutut. Termasuk yang terpesona adalah dua remaja bersahabat Radja (Rifat Sungkar) & Fadli (Esa Sigit), jiwa kelaki-lakian mereka yang mulai tumbuh, tiba-tiba lebih terkuak ke permukaan. Suara merdu serta penampilan Asih, membawanya bergabung dengan group musik 'DODIRAMA' Band, pimpinan Pak Dodi (Ringgo Agus Rahman). Ada hal-hal pribadi yang membuat Asih sering menutup diri, akibatnya orang mereka-reka jati diri Asih, apalagi karena Ia seorang diri, tanpa pasangan. Hingga tersiar kabar bahwa Asih adalah Janda Kembang.Di masa PILKADA, Dodirama Band sering menerima panggilan show, dan penampilan DODIRAMA Band selalu sukses karena didukung oleh bintang barunya, Selasih si 'Janda Kembang'.Tetapi penampilan Asih di panggung maupun di luar panggung, kerap membuat kesal para istri-istri, karena suami-suaminya jadi amnesia, lupa sudah punya istri. Hal ini sangat dirasakan oleh Yuli (Sarah Sechan), Istri Pak Dodi, yang juga adalah Penyanyi Dodirama Band. Kini Yuli merasa posisinya terancam baik di Band maupun rumah tangga.Kecemburuan masyarakat (terutama ibu-ibu) Pulo Bantal kepada Selasih dirasakan oleh Radja dan Fadli. Mereka lantas melindungi Selasih dengan caranya masing-masing, oleh sebab itu mereka sering mengikuti kemana pun Selasih pergi. Sementara itu keadaan Selasih semakin tersudut... masyarakat mulai mencap Selasih sebagai pelacur, wanita simpanan dan sebagainya. Keadaan menjadi panas, mereka yang cemburu ingin mengusir Asih dari Pulo Bantal. Sanggupkah Asih menghadapi perlakuan-perlakuan anarkis ini?
No comments:
Post a Comment